Facebook Instagram

Selasa, 20 Desember 2022


LAPORAN OBSERVASI
SITUS MUSEUM TAMAN PURBAKALA CIPARI


BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Kegiatan
 Mempelajari kebudayaan nenek moyang bangsa Indonesia zaman dahulu adalah suatu kewajiban bagi seluruh masyarakat terutama bagi pelajar. Dewasa ini pengetahuan tentang hal itu telah menjadi kebutuhan kita sebagai pelajar untuk mengetahui seperti apa kebudayaan nenek moyang Bangsa Indonesia pada zaman dahulu. Situs Museum Taman Purbakala Cipari menjadi salah satu taman purbakala yang ada di Indonesia khususnya di Kabupaten Kuningan. Situs Museum Taman Purbakala Cipari ini menjadi sebuah objek wisata sekaligus objek sejarah yang bisa menjadi tujuan wisata. Ditunjang dari lokasinya yang strategis yaitu terletak di lingkungan Kelurahan Cipari Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan Jawa Barat selain itu juga ditunjang dengan kondisi lingkungannya yang asri. Kami diminta oleh guru Sejarah Indonesia untuk melakukan observasi di situs ini, kemudian dibuatkan makalahnya. Makalah ini merupakan hasil kerjasama kami, kelompok 4.

B. Tujuan Kegiatan
1. Mengenali peninggalan benda-benda sejarah pada masa pra-aksara.
2. Menganalisis perkembangan teknologi bebatuan masa mesolitikum, neolitikum,  dan megalitikum.
3. Meningkatkan rasa syukur karena sekarang tinggal di zaman sudah mengenal aksara.

C. Rumusan Masalah
1. Apa saja benda-benda peninggalan pada zaman pra-aksara yang ada di Situs Museum Taman Purbakala Cipari?
2. Mengapa manusia purba membuat peralatan dari bebatuan?
3. Mengapa di Situs Museum Taman Purbakala Cipari tidak ditemukan fosil manusia purba?
4. Berasal dari daerah mana sajakah benda-benda peninggalan masa pra-aksara yang dikoleksi di Situs Museum Taman Purbakala Cipari?
5. Apakah terdapat pebedaan benda-benda peninggalan masa pra-aksara yang terdapat di Situs Museum Purbakala Cipari dengan benda-benda peninggalan masa pra-aksara yang terdapat di Situs Sangiran dan Situs Trinil?


BAB 2
PEMBAHASAN

A. Sejarah Situs Museum Taman
Purbakala Cipari

1.Pendahuluan
Perlindungan dan pelestarian Benda Cagar Budaya / Situs sangat penting karena Benda Cagar Budaya / Situs menurut ketentuan Undang-undang No. 5 tahun 1992 tentang Cagar Budaya mempunyai arti penting pada bagian menimbang, poin a. Menyatakan sebagai berikut : “Benda Cagar Budaya merupakan kekayaan budaya yang sangat penting artinya bagi pemahaman dan pengembangan sejarah ilmu pengetahuan dan kebudayaan sehingga perlu dilindungi dan dilestarikan demi pemupukan kesadaran jati diri bangsa dan kepentingan Nasional.
Benda Cagar Budaya mempunyai arti benda buatan manusia yang bergerak atau tidak bergerak yang berupa kesatuan atau kelompok atau bagian-bagiannya,  atau sisa-sisanya yang berumur sekurang-kurangnya 50 tahun dan dianggap memiliki nilai penting bagi sejarah ilmu pengetahuan dan kebudayaan.
Dengan perlindungan dan pelestarian Benda Cagar Budaya / Situs,  ini merupakan tonggak pengalaman hidup manusia selaku suatu bangsa dan negara yang dapat dikembangkan menjadi tempat studi,  aset objek dan daya tarik wisata budaya nasional, sekaligus akan terjalin persahabatan dan kedamaian antar suku dan bangsa yang diciptakan melalui Benda Cagar Budaya.

2. Letak Geografis
Situs Museum Taman Purbakala Cipari memiliki luas 7.000 m2  terdiri dari lokasi taman yang dikelilingi tembok batu setinggi 2 meter yang luasnya 2.500 m2 dan sisanya merupakan tempat parkir, halaman lainnya dan juga rumah jaga.
Situs Museum Taman Purbakala Cipari berada di Kelurahan Cipari, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat, dengan ketinggian 661 mdpl, berada di kaki Gunung Ciremai, berjarak 4 km dari Kota Kuningan dan 35 km dari Kota Cirebon.

3. Sejarah Singkat Situs
Semula, tanah untuk membangun Situs Museum Taman Purbakala Cipari adalah tanah milik Bapak Wijaya berikut beberapa masyarakat lainnya.
Awalnya, pada permukaan tanah tidak nampak adanya monumen-monumen maupun artefak yang bercirikan kepurbakalaan. Lalu pada tahun 1971 Bapak Wijaya menemukan jenis batuan yang mirip dengan batu yang pernah dipamerkan di Gedung Paseban Tri Panca Tunggal Cigugur. Informasi ini diteliti oleh Bapak P. Djatikusumah dengan mengadakan penggalian percobaan, dan menghasilkan sebuah Peti Kubur Batu, Kapak Batu, Gelang Batu, dan Gerabah.
Penemuan ini dilaporkan ke Lembaga Purbakala dan Peninggalan Nasional di Jakarta, dan selanjutnya Lembaga Peninggalan Purbakala Nasional mengadakan penelitian dan penggalian, yaitu :
a. Tahun 1972, penggalian percobaan dengan tujuan penyelamatan.
b. Tahun 1975, penggalian total.
c. Tahun 1976, pembangunan Situs Museum Taman Purbakala Cipari.
d. 23 Februari 1978, diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr. Syarif Thayeb.

B. Pembahasan Masalah
1. Benda-benda peninggalan pada zaman pra-aksara yang ada di Situs Museum Taman Purbakala Cipari
Banyak sekali benda-benda peninggalan masa pra-aksara yang ada di situs ini, yaitu :

a. Kapak Batu
Berfungsi sebagai benda upacara bekal kubur dan untuk mengolah pertanian.

b. Gelang Batu
Berfungsi sebagai benda upacara bekal kubur dan perhiasan.

c. Kapak Perunggu
Berfungsi sebagai benda upacara dan alat.

d. Gelang Perunggu
Berfungsi sebagai perhiasan.

e. Lumpang Batu (Dakon)
Berfungsi untuk dipakai dalam upacara yang berhubungan dengan pemujaan arwah nenek moyang dan sebagai pembuatan ramuan obat-obatan.

f. Batu Obsidian
Berfungsi untuk membuat alat-alat persenjataan.

g. Hematit
Berfungsi sebagai bahan warna pengganti untuk membuat lukisan di dinding gua.

h. Batu Bahan
Berfungsi untuk membuat kapak lonjong.

i. Bulatan Tanah
Berfungsi untuk membuat gerabah.

j. Kendi
Berfungsi untuk menyimpan air minum.

k. Pendil
Berfungsi untuk tempat menyimpan air dalam jumlah sedikit.

l. Jembaran
Berfungsi untuk menampung air dalam jumlah yang banyak.

m. Kekeb
Berfungsi sebagai penutup alat masak ketika sedang memasak.

n. Delepak (lampu)
Berfungsi sebagai alat penerangan yang menggunakan sumbu dan minyak.

o. Bokor
Berfungsi untuk menyimpan makanan atau buah-buahan.

p. Cangkir
Berfungsi untuk menampung air untuk minum.

q. Tempat Sayur
Berfungsi untuk menuangkan sayur.

r. Peti Kubur Batu (Insitu)
Berfungsi untuk menguburkan jenazah.

s. Altar Batu (Punden Berundak)
Berfungsi sebagai tempat upacara dalam hubungan dengan pemujaan arwah nenek moyang.

t. Dolmen (Meja Batu)
Berfungsi sebagai tempat untuk pemujaan kepada arwah nenek moyang sekaligus tempat penyimpanan sesaji.

u. Menhir
Ditempatkan di suatu tempat yang tinggi untuk kepentingan memperingati seseorang yang sudah mati ataupun masih hidup.

v. Batu Temu Gelang
Berfungsi sebagai tempat upacara dalam hubungan dengan arwah nenek moyang dan tempat musyawarah.

2. Alasan mengapa manusia purba membuat peralatan dari batu

Manusia purba membuat peralatan dari kayu, batu dan tulang karna pada saat itu belum ada ilmu pengetahuan seperti sekarang ini sehingga mereka hanya memanfaatkan peralatan yang mudah mereka dapatkan yang berada disekitar mereka.     

3. Alasan mengapa di Situs Museum Taman Purbakala Cipari tidak ditemukan fosil manusia

Disini tidak ditemukan fosil-fosil dari manusia purba , dikarenakan tingkat keasaman tanahnya yang tinggi yang mencapai pH antara 5-5,5 yang membuat fosil tidak bisa tahan lama. 

4. Asal daerah dari benda-benda peninggalan masa pra-aksara yang dikoleksi di Situs Museum Taman Purbakala Cipari

Secara umum benda benda yang berada didalam dan diluar museum berasal dari lahan yang kini menjadi Site Museum Taman Purbakala Cipari. Namun ada beberapa diantaranya yang merupakan barang-barang yang berasal dari luar ada yang berasal dari Indonesia sendiri dan ada juga benda-benda yang berasal dari luar negeri, seperti Myanmar dan Cina.       

5. Perbedaan benda-benda peninggalan masa pra-aksara antara di Situs Taman  Purbakala Cipari dengan di Sangiran atau Di Trinil

Situs Museum Taman Purbakala Cipari memiliki perbedaan dengan Situs Trinil dan Situs Sangiran, dimana di Situs Trinil terdapat fosil dari Pithecanthropus erectus dan ditemukan juga fosil gading gajah yang memiliki ukuran besar, dan di Situs Sangiran juga ditemukan fosil Homo Erectus, berbeda dengan Site Museum Taman Purbakala Cipari yang tidak ditemukan fosil manusia maupun hewan.


  BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
Situs Museum Taman Purbakala Cipari merupakan salah satu Cagar Budaya Nasional yang ada di Indonesia. Di sana terdapat berbagai macam benda peninggalan pada masa pra-aksara. Situs ini dapat dijadikan sumber informasi tentang masa pra-aksara.

B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah diatas dengan sumber-sumber yang lebih banyak. Kami juga mengharapkan adanya masukan-masukan untuk menyempurnakan makalah kami.


LAMPIRAN

Kapak Batu

Gelang Batu

Kapak Perunggu

Fragmen Gelang Perunggu

Lumpang Batu

Batu Obsidian

Hematit

Batu Bahan

Bulatan Tanah